oleh Fauz Noor
Air mata itu meleleh
Deras bagai rima sajak
Sudut mataku tak bisa tak peduli
Sebab Tuhan milik kita semua kawan
Perih itu terdengar lirih
Isak bukan sekedar suara
Aku sapa aku tanya
Seorang Suriah
Disampingku tak henti berderai
Dalam shalat ingat keluarga bukanlah dosa
Karena Tuhan adalah rasa
“Orang tua disana”
Tiga kata yang seperti biasa
Tapi ia tak kuat lagi berkata
Hanya “sampai kapan?”
Siapa pun orangnya
Pasti terbakar lumat-lumat
Menggapai ingin
Negri kembali dingin
Ia adukan semua pada Nabi
Tentang ibu, bapak, keluarga dan saudara
Suriah, “sampai kapan?”
Aku berdoa untukmu kawan
Dengan kata yang pasti kelu
Semoga saja tak menjadi bisu
Masjid Nabawi, Februari 2018